AHMADIYAH

Jumat, 11 Februari 2011

| 0 komentar

Jimly Asshiddiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ahmadiyah dianggap merupakan suatu ajaran yang menyimpang dari Agama Islam dan beberapa kali membuat resah kaum Muslim karena ajarannya tersebut. Namun, Komnas HAM meminta kepada masyarakat supaya tidak mengganggu kesesatan mereka.


Biarkan mereka nikmati kesesatannya," ujar penasehat Komnas HAM sekaligus mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshidiqie di kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (7/2). Jimly mengatakan, selama ini Tuhan telah memelihara kesesetan itu sendiri. Buktinya, Tuhan menciptakan dan menyediakan setan di dalam hidup ini.

Menurutnya, jika memang Ahmadiyah itu dianggap merupakan bagian dari ajaran setan, maka bagi para umat Islam disarankan jangan menghabiskan waktu dan tenaga untuk membasmi setan yang dianggap ajaran Ahmadiyah itu sendiri. "Bagaimanapun, kita masih memerlukan setan sebagai pembanding kualitas keimanan kita," ujarnya.

Jimly mengatakan, daripada menghabiskan waktu untuk membasmi setan yang dianggap merupakan Ahmadiyah itu, lebih baik umat Islam memikirkan keimanan mereka sendiri. Tujuannya, supaya pengaruh setan-setan yang dianggap Ahmadiyah itu tidak mempengaruhi keimanan mereka.

Seperti diketahui, saat ini ajaran Ahmadiyah kembali ramai diberitakan. Hal tersebut berkaitan dengan bentrokan yang terjadi antara warga dengan anggota Ahmadiyah di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, Ahad (6/2) siang. Akibat bentrokan tersebut, enam orang meninggal dunia.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/11/02/07/162757-biarkan-ahmadiyah-nikmati-kesesatannya
Baca Selengkapnya...

tragedi batu bergetar

Jumat, 04 Februari 2011

| 0 komentar

Kecelakaan di Batu, Satu Korban Dievakuasi Dalam Keadaan Tanpa Busana


mobil-naas-dalamPenjaga Vila Sempat Bersihkan Sisa Miras.Kecelakaan maut
yang menewaskan sembilan mahasiswa sejumlah kampus di Kota Malang, Kamis
(16/4) dini hari ternyata masih menyisakan masih banyak pertanyaan di benak
warga. Apalagi saat kejadian arus lalu lintas di Jl Panglima Sudirman
lengang.


"Tak ada bunyi apapun yang kami dengar sebelumnya. Baik ban pecah atau
pergesekan ban dengan aspal karena direm mendadak. Hanya satu kali bunyi
keras yakni saat mobil menghantam pohon hingga mobil itu terbelah," ungkap
Mulyono, seorang saksi.

Hal yang sama juga diungkapkan sejumlah warga lainnya yang ikut mengeluarkan
para korban dari mobil yang sudah ringsek karena tertabrak pohon Angsana.
Beberapa dari mereka malah melontarkan kenyataan yang mengejutkan di mana
salah seorang korban perempuan sudah tak memiliki pakaian lengkap alias
bugil saat dikeluarkan dari mobil. Dan satu korban lelaki hanya menggunakan
celana pendek berwarna putih dan telanjang dada.

Sebagian besar korban wanita menggunakan pakaian agak terbuka. Korban
menggunakan celana jeans super pendek serta baju tank-top. Bahkan beberapa
warga memperkirakan jika kecelakaan terjadi karena sang pengemudi, Anang
Kasin, 24, warga Bali, dalam kondisi mabuk.

Ketika dikonfirmasi kebenarannya, Kapolres Batu, AKBP Tejo Wijanarko SIK,
membenarkan bahwa korban kebanyakan berpakaian seperti habis merayakan
pesta.

"Ya memang benar mereka berpakaian minim. Ketika kami tanyai pada beberapa
saksi, mereka usai merayakan ulang tahun teman mereka di villa Songgoriti.
Untuk miras, belum ada bukti yang mengarah ke sana," ungkap Tejo Wijanarko,
saat konferensi pers dengan wartawan di Mapolres Batu.

Hal itu juga dibenarkan oleh penjaga villa, Bagus Santoso, yang juga
dimintai keterangan oleh Polres Batu. Dalam keterangannya, Bagus
mengungkapkan bahwa Anang Kasin dan 16 temannya memang menyewa villa yang
dijaganya dalam waktu short time alias tiga jam dengan sewa Rp 125.000. Para
korban datang pukul 22.00 WIB dengan dua mobil dan empat sepeda motor.

"Namun setengah jam sebelum perjanjian sewa habis. Mobil Taruna warna
metalik serta mobil sedan berwana merah keluar bersamaan, namun saya lupa
nopolnya. Sementara beberapa temannya masih ada yang tinggal di villa,"
ungkap Bagus.

Selama beberapa jam dalam villa, Bagus, masih mendengar suara gaduh seperti
orang yang sedang berpesta. Sebagian ada yang bernyanyi keras-keras dan
cukup membuat bising. Namun itu dibiarkan karena belum malam dan menganggu.

"Saat mereka keluar saya melihat dua mobil itu berpacu cukup kencang ke arah
wisata Payung. Dan selang setengah jam kemudian saya mendengar ada gelas
pecah di dalam villa, kemudian saya mendengar salah seorang teman cewek
mereka mendapat telpon bahwa teman mereka kecelakaan," tandas.

Ketika ditanya apakah, para korban sempat menenggak minuman keras, saksi
membenarkan. Pasalnya saksi ikut membereskan beberapa botol miras mahal
seperti Johny Walker Red Label dan Johny Walker Black Label. "Saat mereka
chek out, saya pun harus memberesi bekas muntahan beberapa teman mereka,"
tandasnya. SURYAONLINE
http://www.mail-archive.com/keluarga-islam@yahoogroups.com/msg21686.html

Baca Selengkapnya...

olahraga renang

Jumat, 21 Januari 2011

| 0 komentar

Sejarah Renang Dunia
Renang telah dikenal sejak masa prasejarah. Lukisan dari Jaman Batu telah ditemukan di dalam “gua para perenang” dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian barat-daya Mesir.

Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, Iliad, dan Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11, Beowulf, dan hikayat lainnya). Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis buku renang pertama kali, “Colymbetes”. Kompetisi renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800, sebagian besar menggunakan gaya dada.
Gaya bebas, yang kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun 1902 the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan sentakan mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang Amatir International (FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk. Gaya kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai akhirnya ia diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.
Zaman Kuno
Lukisan dari Zaman Batu telah ditemukan didalam “gua para perenang” dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian Barat-Daya Mesir dekat Libya. Gambar-gambar ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ia mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film English Patient.
Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yangmenunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi.
Gambar timbul Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum masehi. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun sebelum masehi menunjukkan variasi dari gaya bebas.
Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan. Ada juga beberapa yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga tersebut, sering kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. Satu pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.
Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia king Xerxes I pada 480 tahun sebelum masehi. Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk angkatan laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang malam dan dengan menggunakan alat bantu pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh, ia berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya.
Juga dinyatakan bahwa ketrampilan berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani pada perang Salamis, ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka dihancurkan. Julius Caesar juga dikenal sebagai sebagai perenang yang baik. Sejumlah relif dari 850 tahun sebelum masehi di Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukkan para perenang, yang sebagian besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat bantu renang.
di Jepang renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 sebelum masehi, diadakan oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak jelas), yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang, yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.
Abad Pertengahan hingga tahun 1800
Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa busana bagi anak-anak.
Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang “Colymbetes”. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.
Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis “Seni Berenang”, menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi standar renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.
Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal “Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup” dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari Schnepfenthal, Jerman, menulis “Gymnastik für die Jugend” (Olah raga untuk kaum muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang renang.
Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain “Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht” (Buku pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan penggunaan alat “pancing” untuk membantu dalam belajar berenang.
Bukunya menjelaskan tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang yang masih dipergunakan hingga saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air, kedua, latih gerakan renang di luar air, ketiga, latih gerakan renang di dalam air. Dia yakin bahwa renang adalah bagian penting dari setiap pendidikan.
Kelompok penyelamat lainnya didirikan tahun 1767 (1768?) di Amsterdam oleh orang Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh Inggris Raya. Pada tahun 1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di Amerika Serikat.The Haloren, kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat mahir berenang melalui pemberian contoh yang baik pada yang lainnya dengan cara mengajar anak-anak mereka berenang pada usia yang masih sangat muda.
Era Olimpiade modern setelah tahun 1896
Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade musim panas 1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100 m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.
Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu dayung. Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan 20 detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.
Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat atau silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun cukup umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine (berenang bersama arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya apa saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat mudah.
Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang Australia keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari kepulauan Solomon, menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting dari Trudgen.
Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang baru dengan berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada 100 yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.
Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun 1950, ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal sebagai front crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4*50 yard gaya bebas beranting (lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904).
Perlombaan ini membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian besar orang berenang dengan gaya Trudgen. Perlombaan ini juga menggambarkan kompetisi untuk lompat jauh, dimana jarak tanpa berenang, setelah melompat kedalam kolam renang diukur.
Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi Amerika Serikat sebagai “penari balet dalam air”, versi lain dari penyelarasan renang, menyelam kedalam tangki gelas. Dia ditangkap karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan lengan, kaki dan leher.
Kellerman merubah baju renangnya menjadi berlengan panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia kemudian membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk. Baca Selengkapnya...

Jumat, 14 Januari 2011

| 0 komentar

Originally Posted by j4mz88 View Post
Awalnya hanya sekedar iseng untuk membuat lagu bernuansakan Weezer, Dashboard Confessional, Angels and Airwaves, Andrew W.K, Brigade Zero Seven, Vierra, Alexa dan ternyata ditanggapi bagus oleh teman-teman dan sekaligus mereka menyarankan untuk menjadikan ini sebuah band yang serius, dimulai dengan desakan Fandi Bagus Tofani (Sun&Fun) menawarkan diri sebagai manager band ini pada tanggal 5 Mei 2010 dan akhirnya lahir sebuah band dengan nama Good Boy Jimmy (sebuah nama tanpa arti yang muncul secara spontan dari Fandi Bagus Tofani) dikota malang, dengan mengusung genre pop, Good Boy Jimmy telah menghasilkan 5 tracks untuk album EP yang rencana akan diluncurkan bulan Oktober 2010. Band ini beranggotakan tiga orang personil yaitu Gigih Ginelar Prasetyo (Lead Vokal, Gitar), Aditya Pradana (Vokal, Bass), Pandu (Drum, Midi, Sampling, Perkusi), dalam proses rekaman untuk album EP mereka dibantu oleh musisi-musisi muda kota malang lainnya seperti Aditya Kurniawan (S.A.T.C.F) piano di semua tracks Good Boy Jimmy, Wansbrow (Kinichi) pada bantuan vokal di track Waiting The Sun Goes Down, Galih Saputra (Brigade Zero Seven) pada bantuan vokal di track Waiting The Sun Goes Down dan Never Be Alone, Elty Ichi Honesty (ex-B4 Seen Funny) pada bantuan vokal di track Never Be Alone, dalam bermain secara "live" mereka juga dibantu musisi-musisi lainnya seperti Rezki Adi Kuncoro pada gitar elektrik, Aditya Kurniawan pada piano dan vokal latar, Galih Saputra pada gitar elektrik dan vokal latar, Radithya Kayuni (ex-The Essens) dan Dimastika pada vokal latar, Fandi Bagus Tofani pada sampling loop. Di tahun 2010 ini adalah sebuah permulaan awal langkah Good Boy Jimmy demi sebuah perjuangan "We still got mountain to climb!", dengan bersenjatakan vokal yang "catchy", notasi gitar dan bass yang sederhana, piano yang bernuansakan klasik pop dan dengan diiringi alunan drum yang enerjik Good Boy Jimmy siap ikut berperan dalam memajukan musik malang! Go Go Good Boy Jimmy!


Big Love & Hope
~Good Boy Jimmy and Team~
Baca Selengkapnya...

Followers

 

Lorem

Ipsum

Dolor